Difteri adalah salah satu penyakit yang sangat menular, dapat di cegah dengan imunisasi dan di sebabkan oleh bakteri gram positif Corynebacterium diptheriae strain toksin. Penyakit ini di tandai dengan adanya peradangan pada tempat infeksi, terutama pada selaput mukosa faring ,laring, tonsil, hidung dan juga pada kulit. Difteri adalah suatu penyakit bakteri akut terutama menyerang tonsil, faring, laring, hidung, adakalanya menyerang selaput lendir atau kulit serta kadang kadang conjungtiva. Timbulnya lesi yang khas di sebabkan oleh cytotoxin spesifik yang di lepas oleh bakteri. Lesi Nampak sebagai suatu membran asimetrik keabu-abuan yang di kelilingi dengan daerah inflamasi.
Difteri adalah suatu penyakit bakteri akut terutama menyerang tonsil, faring, laring, hidung, adakalanya menyerang selaput lendir atau kulit serta kadang kadang conjungtiva. Timbulnya lesi yang khas di sebabkan oleh cytotoxin spesifik yang di lepas oleh bakteri. Lesi Nampak sebagai suatu membran asimetrik keabu-abuan yang di kelilingi dengan daerah inflamasi.
Dalam upaya peningkatan cakupan imunisasi pengetahuan orang tua sangat penting peranannya. Hal ini berarti bahwa pengetahuan orang tua tentang imunisasai khususnya DPT sangat di perlukan. Fenomena lain yang tampak adalah bahwa masih banyak orang tua yang tidak mengerti tentang difteri dan pentingnya imunisasi difteri.
Surveilans Difteri adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus bedasarkan data dan informasi tentang kejadian penyakit Difteri serta kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan serta penularan penyakit Difteri untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan Difteri secara efektif dan efisien. Penyebaran difteri sendiri bisa melalui partikel di udara, benda pribadi, peralatan rumah tangga yang terkontaminasi serta menyentuh luka yang terinfeksi bakteri difteri.
Faktor Risiko Difteri antara lain Anak-anak di bawah usia 5 tahun dan orang tua di atas usia 60 tahun, belum mendapatkan vaksinasi difteri, cakupan imunisasi difteri yang rendah, gaya hidup yang tidak sehat, lingkungan dan kebersihan dan sanitasi yang buruk. Setelah di lakukan verifikasi data di temukan Kasus tersangka Difteri di Kota Palembang termasuk wilayah kerja Puskesmas 11 Ilir sudah mengeluarkan W1 (Laporan Kejadian Luar Biasa/ Wabah) (di laporkan dalam 24 jam) dengan nomor: 440/0322/PKM-SBLS/I/2023, tanggal 27 Januari 2023
I. Pendahuluan
Poliomyelitis atau polio...
Penyakit covid-19 bukan hanya berdampak...
Pertusis atau “batuk rejan”...
BTKLPP Kelas I Palembang...